Empat Puluh

1745 Kata

Zephyr, ayah Enzi menatap dalam pada lelaki di hadapannya. Pria berusia dua puluh tahun dan tampak seperti seorang berandalan itu menghembuskan asap rokoknya ke langit-langit. Telinganya ditindik beberapa tindikan dengan anting memanjang. Celana jeans yang sobek-sobek dan jaket kulit. Pria itu bernama Marco, yang dua puluh tahun lalu sempat membuat dunia Delia hancur karena kemunculannya secara tiba-tiba. “Kapan papi akan meresmikan aku sebagai salah satu pewaris?” tanya Marco dengan bahasa inggrisnya, mereka selalu menggunakan bahasa Inggris selama ini. Karena memang Marco diurus oleh ibunya dan tidak tinggal di Singapura. “Bagaimana aku bisa menjadikan kamu pewaris, sementara kamu seperti berandalan,” ucap Zephyr. Menatap tajam pada sosok pria di hadapannya. Tak ada sedikitpun kemirip

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN