Dengan menumpang di ojek online, Darren tiba di alamat yang diberikan Rian, sahabat dari Bagas, mendiang ayahnya. Dia memperhatikan rumah yang tampak terawat itu. Tak berapa lama, sebuah mobil berhenti di depan rumah tersebut, seorang pria paruh baya dengan wajah yang berwibawa keluar dari mobil. Mengedarkan pandangan dan menangkap sosok Darren yang berjalan ke arahnya. “Darren?” panggilnya memastikan. Darren mengangguk dan menyalami pria tua itu yang langsung memeluknya erat. “Kamu sudah dewasa, mirip sekali dengan ayah kamu, ayo masuk,” ucap Rian seraya membuka gerbang rumah tersebut yang tampak tua, namun masih bisa digunakan. Mungkin hanya harus di cat ulang karena beberapa bagian catnya terkelupas. Rian lalu membuka kunci pintu rumah sederhana tersebut. Darren membuka sepatunya