Cherry keluar dari restoran hotel itu dengan terburu-buru, berjalan ke parkiran mobil dimana mobilnya berada. Dia berbohong dengan berkata bahwa dia tidak menyetir sendiri. Ternyata memang dia mengendarai mobilnya sendiri. Hingga dia hampir kehilangan keseimbangan dan bertumpu pada mobilnya. Darren yang berada tak jauh darinya pun segera berlari ke arahnya dan memegang kedua bahunya. Mata Cherry dan Darren bertatapan. “Kamu baik-baik saja?” tanya Darren. cherry mengangguk dengan pandangan yang sedikit mengabur, lalu dia berhasil meraih kesadarannya dan tersenyum, seraya meminta Darren melepaskan tangan dari bahunya. “I’m ok, thank you,” ucap Cherry. Menekan remote mobilnya, lampu sein mobil mewah itu menyala menandakan pintu sudah tidak terkunci. “Kamu mabuk?” tanya Darren. “No, s