Kenangan tentang Ravin yang sedang jatuh cinta, membuat Bachtiar merasakan sebuah perasaan tertekan. Ketika istrinya sudah tertidur, dia pun mengecek kamar anaknya. Lampu di kamar Ravin sudah mati membuatnya yakin anaknya pasti juga sudah tertidur. Bachtiar berjalan ke dapur, mengambil segelas air putih dan duduk di kursi meja makan. Sesekali menarik napas panjang. Lalu menggeleng perih. Dua puluh enam tahun dia merawat dan membesarkan anak itu dengan penuh kasih sayang. panggilan pertamanya yang menyebut ayah membuatnya sangat sedang bahkan hingga membuat dia menangis. Bibir kecil itu yang selalu meneriakkan dirinya ketika dia pulang kerja. Kaki kecil itu yang berlari menyongsong dirinya. Lalu dia akan menggendong Ravin di punggung seraya berlarian kecil membuat Ravin terus tertawa bah