Enzi melangkah melewati lorong rumah sakit, karena suatu urusan urgent menyangkut pasien VIP yang ditangani rumah sakit dan pasien tersebut mengalami gagal jantung setelah operasinya berjalan. Sebuah berita buruk menyangkut popularitas rumah sakit yang bisa saja menurun karena dianggap tidak menjalankan operasi sesuai prosedur. Padahal di rumah sakit ini, seluruh dokter adalah dokter lulusan terbaik dengan keahlian yang pastinya mumpuni. Dia berjalan bersama manager dan juga sekretarisnya di rumah sakit ini, ketika tak sengaja melihat Ravin di depan pintu salah satu ruang rawat kelas satu. “Ravin?” sapa Enzi. Ravin menoleh dan membungkuk hormat. Dia tak menyangka bahkan Enzi masih kerja di hari liburnya. Pantas saja dia termasuk salah satu pebisnis yang sangat dikagumi karena loyalita