Empat Puluh Tujuh

1837 Kata

Darren memutuskan menemui Rian di restoran miliknya, dia tak tahu lagi harus berbicara dengan siapa di saat seperti ini? Ingin membicarakannya dengan pakde Bagus, namun Novi berkata bahwa kesehatan Bagus menurun sejak ditinggal Rukmi. Di salah satu gazebo, dengan disediakannya potongan martabak manis yang seperti pizza dengan toping di atasnya, sebagai salah satu menu favorit restoran tersebut. Juga dua cangkir kopi hitam, Darren bersandar di salah satu tiang. Rian mencuci tangannya dan kembali ke gazebo tersebut, duduk di hadapan Darren. “Sebenarnya ada apa?” tanya Rian, karena sedari tadi Darren tampak gusar. Dia mengambil satu potong martabak dan menyuapnya. “Aku bertemu Davin, Om.” “Uhukk!!!!” Rian tersedak dan dia menepuk daadanya agar makanannya turun, beruntung salah satu w

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN