Dua tahun telah berlalu, Amira sibuk dengan perusahaannya yang baru meninggalkan Mayumi yang setia berada di rumah. Mayumi kesal akan sikap Amira yang mementingkan pekerjaan dibanding dengan dirinya.
Apa pekerjaannya di perusahaan lebih penting darinya? Mayumi, kan bosan sendiri di rumah, tak mungkin, kan dia mengajak Rio yang masih berumur tiga tahun bermain dengannya.
Bisa-bisa dia pingsan karena kewalahan dengan adiknya yang hyperaktif itu. "Tega, banget sih Amira. Apa dia melupakan aku?" tanyanya entah pada siapa.
Saat Mayumi masih berkelabat dengan pikirannya, dia tak sadar Amira berada di belakangnya. "Mayumi." panggil Amira pelan. Walau pelan tapi cukup membuat gadis itu kaget.
Gadis itu menoleh ke belakang dan menemukan Amira tersenyum padanya. "Amira. Kapan kau berada di sini?
