Hari ini Amira kembali mengunjungi neneknya yang berada di desa Anggrek mengikuti Max. Max heran sendiri melihat betapa akrabnya Mayumi dengan Nenek Amira. Pria itu juga heran melihat seorang wanita yang selalu bersama dengan Nenek Amira. Ketika ditanya, ternyata wanita itu adalah pengasuh untuk Nenek Amira yang memiliki riwayat penyakit pikun. Amiralah yang menggajinya. 'Sungguh baik hatimu, Mayumi.' Puji Max dalam hatinya. "Amira, nanti kau temani nenek membeli bibit bunga baru ya." pinta Nenek pada Amira. "Tentu Nenek." sahut Amira sembari tersenyum. "Tapi setelah aku selesai menyelesaikan pekerjaanku baru kita pergi bersama." "Baiklah, Nenek tunggu ya." Amira hanya mengangguk sebagai jawaban. "Memangnya kau punya pekerjaan apa?" Amira memandang Max sambil memeletkan lidahnya.