Silvia mendengus kesal mendengar perkataan kakaknya itu. Kini, dia harus menunggu selama beberapa jam untuk bicara dengan Max. Dua jam lebih wanita itu menunggu tapi Max belum juga keluar dari ruang rapat. Setelah 30 menit, barulah Max keluar bersama Alvin. "Sekali lagi selamat Tuan Max, dengan begini perusahaan anda akan semakin maju." ucap salah seorang Dewan. "Terima kasih, Tuan Marcel." balas Max dengan senyuman simpul. Silvia tersenyum melihat senyuman Max, entah kapan Max akan tersenyum padanya seperti itu walau kecil tapi itu sangat berharga. Dia lalu menghampiri Max yang ditinggalkan oleh beberapa Dewan. "Max." Pria itu menoleh padanya dengan memasang wajah datar. "Mm, aku bawa bekal untuk kamu. Kamu mau nggak aku..." "Tidak." "Tapi Max, aku..." "Kalau aku bilang tidak, ya