Happy Reading. Sudah hampir dua bulan Kendra mendekam di lapas. Kekasihnya, Nita, sering kali datang menjenguk, membawakan makanan, atau sekadar menanyakan kabarnya. Namun, hari ini, tak ada tanda-tanda Nita akan datang. Kendra menghela napas panjang, menarik kakinya seraya mereguhnya erat. Pandangannya kosong, tertuju pada dinding sel yang kusam. Pikirannya melayang pada perlakuannya terhadap Maureen, mantan kekasihnya. Sumpah, dia menyesal dan yah, menyesal selalu ada diakhir, kalau di depan namanya pendaftaran. “Sudahlah, menyesal juga nggak ada artinya!” cetus teman narapidana di lapas, yang tengah asyik memainkan kartu. Kendra menoleh, tak ada senyuman di wajahnya. Semua orang di lapas ini sudah tahu kenapa dia ada di tempat ini. Awalnya, Kendra berpikir Nita akan membebaskannya