Bab 70.

1082 Kata

Happy Reading. Mentari pagi menyinari wajah Maureen yang masih berselimut mimpi buruk. Bayangan pisau bedah dan rasa sakit yang menusuk masih menghantuinya. Ia terbangun dengan perasaan ngeri yang membekas. Maureen duduk di pinggir ranjang, menatap sekeliling kamarnya yang familiar. Aroma bunga mawar kesukaannya sedikit menenangkan hatinya yang masih kacau. Namun, ingatan akan pertemuannya dengan Rafka semalam, pengakuan Rafka, dan pelariannya yang penuh air mata, masih menghantuinya. Ia masih belum bisa mempercayai semua yang terjadi. Bagaimana bisa Rafka, pria yang dicintainya, melakukan semua itu? Bagaimana bisa ayahnya terlibat? Dan bagaimana ia bisa kembali ke masa lalu? Tiba-tiba, suara ketukan pintu memecah lamunannya. “Maureen?” Suara papanya terdengar dari balik pintu. Ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN