Bab 49. Tuduhan

1100 Kata

Happy Reading Kepala Maureen berdenyut-denyut hebat, seperti genderang perang di dalam kepala. Kedatangan Nita ke rumah sakit ini benar-benar membuatnya bingung. Seharusnya Nita langsung ke rumah sakit tempat biasanya ia berobat, bukan malah datang ke rumah ini, setelah pindah dari tempat kerja sebelumnya. “Banyak dokter spesialis ginjal di kota ini, kenapa harus di rumah sakit ini?” gumam Maureen pelan, mencoba menenangkan diri. "Huh, semoga saja dia tidak menginginkan ku," lanjutnya dalam hati. Pikiran tentang kemungkinan tak perlu lagi mengurusi pengobatan Nita membuatnya merasa lega luar biasa, sebuah beban berat seakan terangkat dari pundaknya. Ia berharap, Tuhan mengabulkan keinginannya, agar ia terbebas dari tanggung jawab yang sudah membuatnya muak itu. Rasanya seperti sebua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN