Happy Reading “Argh! Gimana caranya supaya mereka putus?” pekik Andien dengan suara yang tercekat. Ia melirik jam dinding yang sudah memasuki pukul setengah sepuluh pagi. Namun, hatinya dipenuhi oleh pertanyaan dan kegugupan yang melanda, membuat dirinya tak tenang. “Udah beberapa hal yang dilakukan, mulai dari memprovokasi Maureen hingga menyebarkan gosip, masih aja nggak ada hasilnya,” ujar Andien lagi. Ia mengusap-usap kepalanya yang begitu frustasi. Andien tak suka melihat kebahagiaan tabir berlimpah pada Maureen dan Rafka. Pria itu, Rafka, dia adalah cintanya dan tak seorang pun yang harus memilikinya selain dirinya seorang. Rasa cemburu dan kekecewaan memenuhi hatinya, membuatnya semakin terpuruk. Cinta Andien pada Rafka begitu besar, membuncah bak lautan tak bertepi, memenuhi