Arsel ingat alamat itu. Itu sebabnya ia segera melarikan mobilnya sekencang yang ia bisa. Bahkan berulang kali ia mendapat klakson peringatan dari mobil lainnya. Peduli setan! Ia sedang khawatir. Tunggu, kenapa ia khawatir? Toh Khansa baik-baik saja bukan? Jangan bilang ini karena perasaan rindu yang membuncah di dalam dadanya, karena Khansa sudah ditemukan. Rindu karena kemarin, beberapa hari lamanya hidupnya bak kosong, membayangkan wanita itu raib entah kemana. Bigung, khawatir dan cemas menjadi satu. Membayangkan apa yang mungkin saja menimpa wanita yang telah menempati hatinya itu. Wajar jika sekelebat prasangka mampir di otaknya. Khansa yang tiba-tiba ditemukan mengambang di sungai atau mungkin sudah membujur kaku di ruang jenazah karena menjadi korban tabrak lari yang tidak m