Deby memang tidak berdusta saat mengatakan ia akan pergi. Ia memang sengaja memberikan waktu pada Arsel dan Khansa. Seperti yang ia katakan, sang putri sudah pasti aman jika sudah bertemu sang pangeran, dan dia anggaplah si Upik abu yang tak akan terlhat di mata sang pangeran saat kehadiran sang putri sudah terlihat oleh mata sang pangeran. Dulu saja dia bak makhluk tak kasat mata di depan Arsel, apalagi sekarang? Pasti banyak yang akan mereka bicarakan, dan Deby masih waras untuk menjadi nyamuk pengganggu. Lagipula dia sudah diusir bukan? Dasar memang Arsel b******k! Rusak sudah lipstikku! Padahal ia berharap bibir Arsel yang memerawani bibirnya, tapi malah telapak tangan Arsel yang kasar dan keras. Jadilah ia melangkah ke depan rumah dengan mulut bersungut-sungut. Acara bermainnya