Khansa menatap wajah tenang suaminya yang tengah terlelap dengan napas teratur. Ia mengusap puncak kepala Rayhan, merasakan helaian rambut yang lebat dan hitam legam itu. Menikmati kembali kedekatan mereka yang sempat terlerai. Begini biasanya kegiatan mereka dulu, saling memeluk dan bertukar cerita sebelum mata terpejam. Kemarin ia akui memang sempat marah, kesal dan benci menjadi satu atas sikap Rayhan. Ia anggap suaminya ini lepas tangan atas nasib Meisya dan Nana. Tapi saat melihat wajah tampan ini babak belur, rasa iba pun muncul. Beruntung memar di sebagian wajah dan tubuh berangsur pulih. Semoga saat hari ulang tahun Nana nanti, wajah tampan dan tubuh Rayhan sudah sembuh seperti sedia kala. Masa iya mau foto-foto di moment spesial putrinya, tapi wajah babak belur begini. Khans