Sekembalinya ke ibukota, Rayhan mengumpulkan anak buahnya di kantor. Ia kembali memarahi orang yang ia suruh mengurus kehilangan Khansa. "Bagaimana mungkin sampai sekarang kalian tidak bisa melacak kepergian istriku? Masa sampai sekarang istriku gak juga ditemukan!" Rasa kesal seakan terus menggerogoti hatinya. "Kami masih terus mencarinya Bos." Lelaki di depan Rayhan menunduk. "Cari sampai ketemu! Percuma aku bayar mahal kalian!" Ia geram luar biasa. Ia tak bisa menunggu lama. Hingga sebuah ide terlintas di kepalanya. Ia meraih ponsel dan menekan sebuah nomor. Sepertinya ia memang butuh bantuan orang ini. "Hallo." Terdengar suara dari seberang sana. "Aku ingin bertemu. Ada yang harus aku bicarakan dan aku butuh bantuanmu." Rayhan menutup mata sambil bersandar di kursi kerjanya