BAB 38

772 Kata

Alan kini memandang ayah Jenar, laki-laki separuh baya itu menunggunya, beliau duduk di sofa ruang keluarga. Beliau seakan sudah siap untuk menantinya. Alan melangkahkan kakinya mendekati beliau, dan lalu duduk di salah satu sofa. Mungkin ini adalah pembicaraan yang cukup serius, antara dua laki-laki dewasa, memikirkan tujuan hidup. Alan memandang beliau, wajah itu begitu serius menatapnya. "Saya sudah mendengar semuanya dari Ambar" ucap ayah, membuka topik pembicaraan. "Setelah ini apa yang akan kamu lakukan" tanyanya terhadap Alan. Pemuda inilah yang telah berani menyentuh putrinya. Ia tidak mempermasalahkan apa yang terjadi, dan ia tahu sifat putrinya yang cantik itu seperti apa. "Saya akan bertanggung jawab apa yang terjadi. Saya akan menikahinya" ucap Alan. "Apakah kamu mampu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN