Licik..

1008 Kata

    Berita kehamilan Amel menyebar bak meteor. Hang tentu menjadi dalam dimana suka cita yang lelaki itu rasakan dapat terdengar bahkan sampai kepenjuru gedung sekalipun. Semua orang wajib mengetahui calon keluarga baru Tirto. Mereka kelak juga pasti akan bekerja sama mengingat harapan sang jabang bayi berjenis kelamin laki-laki.      "Mas, terlalu dini nggak sih kalau bilang penerus Mas ada diperut aku?!" tanya Amel ketika keduanya tengah menyantap cemilan sore di kantin perusahaan.      Hang menggelengkan kepala. Merasa tidak ada yang salah dengan berita yang ia sebarkan. Yah, meski belum tentu anak yang dikandung Amel nanti akan berjenis kelamin laki-laki tapi apa salahnya jika berharap. Toh apapun itu, Hang tetap akan menjadikan anak mereka penerus juga selain kakak-kakaknya nanti. 

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN