Hutang yang Terkuak...

1132 Kata

                Amel memijit kepala. Ia tidak merasakan apa itu yang dinamakan morning sicness, hanya saja pusing mendera sangat hebat. Kalau jujur Amel terlalu memikirkan keadaan Rara. Putri tertua mereka, ia dan Hang tiba-tiba saja mengurung diri dikamar tanpa mau keluar sedikitpun.                 “Mas, aku kawatir sama Rara.” Ujar, Amel sembari menatap sendu sang suami. Katakan ia istri tak becus karena menghibur Hang saja Amel tak bisa. Ia sebagai wanita jauh lebih tertekan melihat kondisi Rara. Apalagi statusnya sebagai mamah meski Rara tak lahir dari rahimnya.                 “Mas semalam ke rumah Ibu.. Mas juga udah jelasin ke Rara lewat chat kalau perjodohan mereka Mas batalin.”                 Hang menyandarkan kepala dipundak Amel. Ia tak menyangka akan mendapatkan cobaan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN