"Lepas! Lepaskan saya!," ronta Marini. Ia kini tengah menjadi tontonan para karyawan. Tubuhnya diseret paksa. Entah dimana sisi kemanusiaan semua orang saat ini. Diantara ratusan orang, bahkan tak ada satupun yang berniat menolong dirinya yang malang. 'Peliharaan yang dipungut tidak akan pernah menjadi manusia,' Marini mematung. Kalimat tajam Hang kembali berputar dalam benak wanita itu. Teganya pria itu. Padahal ia telah menyerahkan seluruh waktunya untuk mengabdi pada sang penolong. Brukk!! Tubuh Marini terlempat ke atas aspal. Ia jatuh tersungkung dengan lutut mendarat terlebih dahulu. "Silahkan pergi dari sini, Bu! Tolong jangan membuat keributan!" ujar salah satu satpam sebelum membalikkan badan. Marini bangkit. Ia menatap penuh dendam sekumpulan orang yang kini tengah berbisik-