Amel berdecak. Di hari pertama ia bekerja kenapa harus berpapasan dengan Marini binti Marimas! Jujur, Amel masih kesa. Keberanian wanita itu mampu menggoyahkan setan yang lama bersemedi ditubuhnya. Ingin sekali Marini Amel tendang sampai ke antariks, biar nyangkut sekalian di mars. “Selamat pagi, Pak..” dengusan Amel hadirkan. Ia bahkan menyenggol lengan Hang secara sengaja saat Marini menyapa Hang. “Disapa Marimas tuh, Mas.. Sapa balik gih biar nggak kejang-kejang.” Sarkas Amel. “Pagi, Mar.” Jika ada yang mengatakan Hanggono Tirto menyuarakan sapaan lembut maka hanya kuping Marini saja yang sepertinya konslet. Lelaki itu selalu mengeluarkan suara dingin dan tegas seperti bos kebayakan.. “Kamu nggak sapa saya?” bukan, bukan Amel yang sedang mengajukan protes. Pertanyaan bernada tak