Hang berjalan tertatih. Di bantu oleh Darmanto ia masuk ke dalam mobil. Kali ini Hang benar-benar kena prank. Hang tidak menyangka jika Darmanto- supir kesayangannya sereceh itu membawa dirinya ke dukun beranak. Hampir mati adalah kata yang tepat andai saja ia tadi kena serangan jantung. 'Ya Tuhan! Jangan dong! Nanti kalau Amel jadi janda gimana?! Calon kecebong saya udah beraksi pasti kan?!,' batin Hang mengenyahkan kemungkinan buruk mengingat tadi dadanya sempat nyeri efek kaget dengan keyantaan yang dihadikan oleh sang supir. Hang mendesah. Ia menatap nanar Darmanto yang kini tengah mengemudikan mobil. "Tega kamu ya, Dar?! Otak kamu dimana?!", omel Hang lalu kembali fokus pada jalanan. Ia mengabaikan semua klarifikasi Darmanto. Termasuk saat sang supir menjelaskan keakuratkan dari p