93. Malam Terakhir

3012 Kata

Liburan mereka benar-benar tidak ada yang menganggu sama sekali. Penjaga yang datang hanya diminta untuk membelikan bahan-bahan masakan sedangkan yang memasak Jani sendiri yang tentu saja dibantu juga oleh Panji. "Bang, ini cicipi dulu." Jani menunjukkan centong sayur pada Panji yang duduk diam memperhatikan iPadnya. Ketika pria itu menoleh, tanpa pikir panjang langsung menghampiri Jani dan memeluk perutnya dari belakang, mengecup bahu terbuka Jani pelan dan menyandarkan dagunya di bahu perempuan itu. "Cicipi Bang, bukan dipeluk orangnya." Teguran Jani membuat Panji langsung mendekat ke arah kompor dan menerima suapan dari istrinya ini. "Gimana?" Panji tersenyum, menelan makanannya lebih dulu kemudian menunduk untuk mengecup pipi Jani. "Pas." Katanya. Jani tersenyum riang, lant

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN