Sekarang Bagas mengerti kenapa Jani sampai marah pada Panji. Jelas Jani takut kalau Panji sampai kenapa-kenapa. Soal yang muntah darah itu, Bagas belum pernah mendengarnya. Namum, kalau Bagas jadi Jani, Bagas pasti juga sama kecewanya dengan Abangnya itu. Ayolah, obatnya malah dibuang. Panji mau sembuh atau tidak sebenarnya? Ya, memangnya Jani harus bersikap seperti apa saat Panji hanya diam saja saat ditanyai. Jani pusing, dadanya sesak, kepalanya selalu sakit. Alhasil dia jadi emosi dan ikutan mendiami Panji meski tahu kalau keputusannya jelaslah salah. "Kakak tenang, Bang Panji pasti baik-baik aja. Kan Abang udah sadar, Kak. Jadi jangan khawatir, ya? Nanti baikan sama Abang." Kata Bagas pelan, berupaya menenangkan melihat Jani yang terus saja gelisah. Setelah beberapa saat menun