Panji akui kalau dirinya memang bersalah. Harusnya dia tidak selemah ini saat menghadapi Jani atau siapapun itu. Dirinya terpukul mengetahui kalau sebenarnya dirinya lah yang membuat kakak kembarannya meninggal. Ya meskipun yang namanya maut, jodoh, rezeki di tangan Tuhan, tapi Panji merasa bersalah karena terlibat kecelakaan hebat dengan kakaknya sendiri. Dia bahkan tidak menyangka kalau Pak Arkana bisa melakukan semua itu. Harusnya mereka hidup bersama-sama, bukan dipisahkan sampai Dafa sendiri tidak pernah tahu kebenarannya dirinya siapa. Panji tidak meragukan kasih sayang Pak Arkana dan juga Bu Arkana. Bersama mereka, Panji disayang meski didikannya keras. Harus tangguh, tidak boleh lemah. Dia yakin Dafa juga mendapatkan kasih sayang yang sama, atau malah lebih. Seperti Nyanya. Me