80. Yang Sebenarnya

1787 Kata

Semua orang sudah duduk di ruang keluarga kediaman Pak Wira. Ada Pak Kana beserta istri yang datang dan masih diterima dengan tangan terbuka. Padahal kalau diingat-ingat, mereka sudah keterlaluan sekali dengan membuat Panji melupakan banyak hal, padahal aslinya pria itu tidak lupa ingatan. Kepalanya masih baik-baik saja meski terbentur cukup keras. Hanya seperti orang linglung di awal bukan berarti Panji melupakan segalanya. Sayangnya, mereka terlalu serakah dan mengambil Panji juga dari mereka. "Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga kalian." Pak Kana memulai dengan suara yang begitu berat, wajahnya juga nampak jelas penyesalannya. "Untuk semua yang saya perbuat, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya." Sementara semua orang di dalam sana masih diam, Pak Kana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN