23. Keluar Kau!

1001 Kata

Yongki mengendarai sepeda motornya tidak tentu arah. Jalanan malam begitu lengang, memudahkannya mengendarai secara ugal-ugalan. Hanya saja, ia harus waspada karena banyak kendaraan roda empat yang besar dan panjang. Pria itu terlihat sangat kacau. Matanya memerah, menyimpan kesedihan dan luka yang mendalam. Sebagai seorang pria, baru kali ini Yongki merasakan kesedihan mendalam. Ia merasa gagal menjadi seorang pria sejati. Ia gagal mempertahankan hubungan yang selama ini terjalin sangat baik. “Alula, bersabarlah, Sayang. Aku akan berusaha lebih keras agar kita bersama,” gumamnya. Jika bukan karena Alula, hampir saja kesucian Aruni direnggutnya dan itu artinya berpisah dengan istrinya makin sulit. Apalagi jika wanita itu hamil. Tambah pelik. “Astagfirullah. Aku tahu ini semua salah. M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN