Dari musala, Alula kembali melihat dan membuka ponselnya. Dari aplikasi bergambar logo telepon berwarna hijau, ada ribuan pesan entah itu dari pesan pribadi ataupun grup. Alula memilih membuka pesan dari Aprilia, sahabatnya. [Alulaa! Selamat! Akhirnya kamu laku juga. Aaa! Sebentar lagi nggak perawan kamu!] Pesan itu dikirim di tanggal sama saat ia meregang nyawa di rumah sakit. [Laaa!] [Mentang-mentang pengantin baru, ponselnya dimatikan mulu.] [Wooey, La! Mas Yongki udah berhasil cetak gol apa belum?] [Alula, astagfirullah. Apa kamu pingsan setelah belah duren? Seganas apa Mas Laudry-mu itu? Kenapa centang satu terus? Nanti spill pengalamannya yak.] [Apa kamu lagi bulan madu di luar planet?] Alula tersenyum getir. Ia yakin pesan ini dikirim sebelum Aprilia tahu gagalnya pernikahan