Bertemu Kalia

2207 Kata

“It’s been a long time, Kania. Bagaimana kabarmu? Maaf, karena aku baru bisa berkunjung. Akhir-akhir ini aku sangat sibuk dengan pekerjaan. Aku juga tidak mengajak Kalia hari ini. Dia sedang menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya. Putri kecil kita sudah semakin besar, cerdas, dan cantik seperti kamu.” Damar tersenyum menatap pusara yang bertuliskan nama ‘Kania’ itu. Tangan kanannya sibuk menaburkan kelopak bunga mawar merah yang memang selalu menjadi kebiasaannya saat mengunjungi wanita itu. Tidak lupa pula sebuah buket bunga mawar putih dia letakkan bersandar pada batu nisan. Bunga mawar putih adalah bunga favorite Kania. Damar masih duduk berjongkok di sisi makam Kania. Sementara mulutnya terus berkicau menceritakan banyak hal pada wanita yang bersemayam di bawah sana. Seolah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN