Energi Cinta

1804 Kata

“Ada apa, Ma?” Damar menanyai ibunya saat mendapati wajah wanita paruh baya itu sedikit lain dari biasanya. “Ya? Bukan apa-apa. Hanya saja ada yang sedang Mama pikirkan.” Arni menjawab. Sebenarnya ia hanya berusaha menutupi kejadian menghilangnya Kalia beberapa saat yang lalu. Dia tidak ingin Damar tahu tentang itu. Damar mengangguk pelan. Kemudian kembali memfokuskan tatapannya pada Kalia yang terlihat sangat senang duduk di antara teman-teman sekolahnya. Senyuman gadis kecil itu mampu menghangatkan hati Damar. Pria itu bersyukur sekaligus merasa senang sekali. Damar melambaikan tangan saat matanya bertemu dengan mata kecil Kalia. Senyumnya mengembang ke atas. Begitu pun dengan Kalia yang juga ikut melambaikan tangan sembari tersenyum kepada ayahnya. “Sepertinya Kalia senang sekali ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN