BAB 74. Menjadi Tawanan dengan Suka Rela

1120 Kata

“Kenapa nggak di tembakin?” Adrian menyeringai. Laki-laki itu tahu bahwa pistol yang mengarah ke kepalanya saat ini kosong tanpa peluru di tambah tangan yang gemetar. “Lo harus ikut gue!” Balasnya dengan suara yang juga gemetar. Adrian tersenyum tenang. “Kemana?” “Dia bilang lo harus ikut pokoknya!” Suaranya masih terdengar gemetar. Kemudian Adrian meraih pistol di kepalanya dalam sekali sambar, menekuk tangan orang di hadapannya hingga dia terduduk dengan lututnya menghantam tanah dan ketika pistol itu jatuh, Adrian mengambilnya kemudian memasukkannya ke saku celana dan mengambil pistol miliknya untuk di todongkan. Membuat lawannya gemetaran. “Pistol milik lo nggak ada isinya, tapi yang ini ada.” Adrian kembali menyeringai. “Sekarang pilihan ada di lo, jujur sama gue atau peluru gue

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN