Satria memeluk adik dan ibunya di dalam sebuah kamar. Mereka menangis karena ayahnya baru saja mengamuk dan memecahkan barang. Adik perempuannya bahkan sampai gemetaran. Sudah sejak lama dia ingin membunuh ayahnya, pertama karena dia selingkuh dan bahkan sering membawa wanita yang berganti-ganti pulang ke rumah dan membuat ibunya menangis. Dan yang kedua ayahnya itu juga kerap kali memukul ibunya di depan adiknya yang masih belia. “Nanti kakak bicara sama ayah yah, biar nggak marah-marah lagi.” Ucap laki-laki itu lembut. Berusaha menahan segala emosi yang ada di dadanya. Satria tidak ingin adiknya berpikir dia sama pemarahnya dengan ayah jahatnya itu. “Kakak bohong, ayah tetep aja jahat.” Isaknya membuat d**a Satria sesak. Merasa gagal membuat Adiknya bahagia. Nyatanya dia tidak mampu