Sebuah kerah baju yng terlihat rapih itu sekarang berada di cengkeramanku. Seorang laki-laki yang di juluki preman di sekolah ini sedang menatapku ketakutan. Beberapa pukulan sudah aku layangkan pada teman-temannya yang sekarang sedang di urus oleh Olliver dan Dario. “Udah gue bilang jangan deketin Wendy, lo budeg atau apa huh? Nantangin gue?” Desisku penuh ancaman. Laki-laki bernama Deril itu mendesis kesakitan karena ujung bibirnya pecah akibat pukulanku tadi. “Lo kan bukan pacarnya Wendy Ga, gue juga nggak pernah gangguin lo.” Balasnya menerbitkan senyuman kejam di bibirku. “Dia milik gue, pacar gue atau bukan dia tetep milik gue. Ngerti lo?” Ucapku lagi kemudian melemparnya ke tembok hingga dia tersungkur. Setelah itu aku menaikkan sebelah tanganku memberi tanda pada Olliver dan Dar