Aku sedang duduk di teras rumahku ketika Wendy datang ke rumah bersama Mommy Desti. Rumah kami memang tidak terlalu jauh, masih satu komplek hanya berjarak beberapa rumah saja. Aku bangkit dan menyalami mommy Desty kemudian menolek kepala Wendy membuat gadis itu mendengus kesal. “Regarta kebiasaan jahilnya di gedein!” Ucap Bunda sambil berkacak pinggang menatapku yang tidak peduli. Chiko yang ada di dekatku hanya melirik saja tidak berkomentar apapun. Adikku yang satu ini, sekalipun kadang menjadi musuhku tapi dia adalah sekutu terbaikku. Dia juga tidak suka ikut campur urusan orang lain sehingga apapun yang aku lakukan dia akan acuh tak acuh. Kecuali jika mode jahilnya sedang kumat, dia akan berusaha membuatku kesal sekalipun tidak pernah berhasil karena aku selalu menang melawannya. “Ya