Galen menatap pada ayahnya yang sedang berlatih berjalan. Galen tahu itu adalah ayahnya, dan ibunya bekerja bersama dengan ayahnya. Kata ibu, ayah itu sakit dan lupa tentang Galen dan juga ibu. Makanya ibunya datang ke kota dan bekerja di tempat ayahnya untuk membawa ayahnya pulang katanya. Galen sudah tidak sabar untuk memanggil Papa. Dari tadi dia hanya diam saja tidak mengatakan apapun. Matanya menatap pada sang ibu yang sangat telaten sekali merawat ayahnya. Dan ibunya tersenyum ketika menyadari kalau ayahnya itu sudah bisa berjalan lumayan lancar. Tepukan tangan dan rasa senang yang diberikan oleh ibunya pada ayahnya membuat Galen juga bertepuk tangan. “Hebat! Tuan Govinno akan lepas dari kursi roda dua kali terapi lagi. Ini udah bisa jalan dengan baik. Dan tunggu sampai benar-ben