Varisa dan Govinno saling duduk berhadapan di dalam restoran yang mana keduanya makan dan menikmati makanan yang ada di depan mereka. Varisa sudah berganti pakaian dengan pakaian yang lebih biasa dan santai. Tadi Govinno mengajak Varisa untuk ke toko pakaian lebih dulu sebelum ke restoran Jepang. Dia tahu apa yang dikenakan oleh Varisa akan mengundang semua mata orang melihat pada Varisa yang mendorong kursi rodanya. Dia tidak mau orang-orang menganggap Varisa itu adalah pelayannya, dia mau orang-orang menganggap Varisa itu adalah pasangannya, yang amat dijaga dan dicintai oleh dirinya. Senyuman manis diberikan oleh Govinno pada Varisa yang tertawa kecil melihat pada Govinno. “Kenapa lihat aku seperti itu?” tanya Varisa. Govinno menggeleng pelan. “Tidak ada. Kamu cantik.” Kata pujian