“Ohh Zara, kamu sudah salah paham. Itu tidak seperti yang kamu lihat.” Zara memicingkan kedua bola mata indahnya. Dia tidak percaya dengan ucapan Vince. “Maksudnya bagaimana bukan seperti yang aku lihat, Pak? Memangnya aku orang bodoh yang nggak tahu kalau Pak Vince dan Bu Erika sedang apa tadi?!” Zara tersenyum miring. Mencibir pada Vince. Vince menatap lekat-lekat pada Zara. Jika pada orang lain mungkin kesabarannya sudah habis. Tapi pada Zara nada suaranya tidak meninggi sama sekali. Bahkan ada perasaan bersalah. “Zara, nggak ada yang bilang kamu bodoh. Kamu hanya sedang salah paham. Asal kamu tahu, Bu Erika itu sudah sejak di kantor pusat selalu berusaha merayuku. Entah apa maksudnya, tapi memang sifatnya begitu, genit dan suka menggoda.” “Nah, Pak Vince suka kan dengan wanita yang

