Erika duduk dengan kaki sebelah berpangku pada kaki lainnya, sehingga rok mininya yang hanya sebatas paha, semakin terangkat tinggi. Memperlihatkan pahanya yang putih mulus dan ramping. “Ada apa?” Vince menoleh seraya menggeser duduknya sedikit. Supaya lebih berjarak dengan Erika. “Pak Vince, kapan lagi ya kita bisa melakukan perjalanan dinas bersama? Rasanya menyenangkan sekali pergi dengan Pak Vince. Kerja tapi rasa liburan!” Kemudian Erika tersenyum manis dengan bibirnya yang merah sensual. Erika memang suka sekali merias diri dan memakai outfit yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi. Dia bahkan sering terang-terangan menggoda Vince saat di kantor pusat. Hanya saja, Erika yang seksi bukanlah wanita tipe Vince. Jadi seberapapun Erika berusaha, tidak pernah berhasil menarik perh

