Vince mendekati Zara, jarak mereka begitu dekat. “Zara, ini sudah hampir larut malam, dan kita sudah sangat lelah, kan? Bagaimana kalau malam ini kita menginap saja dulu di hotel ini, besok bisa kita cari lagi hotel yang lain. Bagaimana?” Kedua alis Vince terangkat. Zara diam beberapa saat. Dia berpikir memang benar sekarang sudah hampir tengah malam. Jika mereka mencari hotel lainnya, belum tentu juga akan langsung dapat. Dia sendiripun rasanya langsung ingin berbaring di ranjang yang empuk. Akhirnya Zara mengangguk. “Baiklah,” katanya singkat. Vince kembali tersenyum, dia menoleh pada receptionist. “Saya ambil kamar itu.” “Baik, Pak.” Seorang bellboy membantu membawakan tas milik Vince dan Zara hingga ke kamar hotel mereka di lantai tiga. Zara menghela napas dalam sebelum masuk ke

