'Aku Sudah Sampai Di Bali, Sayang'

1610 Kata

Dhannis tiba di Bandara Ngurah Rai sekitar tiga puluh menit lebih awal dari rombongan keluarga besar Pratomo. Ia melangkah pelan keluar dari pintu kedatangan, menarik koper kecilnya sambil melihat - lihat sekeliling. Masih ada cukup waktu sebelum Aki, Eyang, yangti Ana, Popa, dan seluruh rombongan mendarat. Daripada menyuruh sopir menjemputnya sendiri dan kembali lagi menjemput yang lain, Dhannis memutuskan untuk menunggu saja. Ia tidak mau merepotkan. Dalam diamnya, ia berjalan menyusuri koridor bandara, lalu berhenti di sebuah kafe mungil yang tak terlalu ramai. Ia memesan sebotol air mineral dan duduk di pojokan. Dari tempat duduknya, ia bisa melihat papan kedatangan pesawat. Matanya memantau, tapi pikirannya melayang. Tiba - tiba, satu nama muncul di pikirannya, Ina. Ia sudah tiba d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN