Malam di vila keluarga Pratomo benar - benar menyenangkan, terutama bagi Tommy. Anak itu tak henti - hentinya berlari, tertawa, dan bermain bersama si kembar Mai dan Mau serta Tristan. Energinya seperti tak pernah habis. Tapi saat jarum jam hampir menunjukkan pukul 20.30 malam, ia mulai tampak lelah dan matanya berat. Dengan langkah kecil, ia menghampiri Ina yang sedang duduk bersama keluarga besar Dhevi di ruang tengah. "Kak... aku ngantuklah. Jom balik, nak?," bisiknya sambil memeluk lengan Ina. Ina langsung menyambutnya dengan senyum. Ia sendiri merasa tubuhnya mulai letih, dan secara psikologis, ketenangannya mulai terusik sejak kejadian di butik tadi siang. "Kenapa?" tanya Dhevi yang sudah mengira maksud Tommy yang bersandar di sebelah Ina dengan tampang mengantuk, tapi ia tidak me