Savana terkejut. Begitu bangun, tidak mendapati siapa pun di kamar. Aroma, warna, rasa, suasana, posisi, bahkan seluruh bagian ruangan yang tengah ia tempati, Savana kenal. Sangat. "Kenapa aku malah tidur di sini?" pikir Savana. Memegang kening. Berusaha mengingat. Bergegas, wanita itu turun. Menapaki lantai. Dingin. Meski pusing dan mual. Savana menguatkan diri. Meraih blazer untuk menutupi tubuh yang hanya mengenakan tanktop hitam. Savana lupa dengan apa yang terjadi semalam. Yang jelas, tubuhnya terasa sedikit segar. Mungkin karena tidur seharian. "Nona, Kau sudah bangun rupanya. Sebentar, ya. Aku panggilkan Tuan Vernon." Vivian melempar senyum. Beranjak masuk, menaruh tray berisi sarapan. "Tidak perlu. Aku akan langsung pulang." Savana menolak tegas. Menggaruk pelipis. Pusing. "Di