Chapter 18 : Wedding Invitations

1921 Kata

Granola, Fresh strawberries, Chia seeds, dan sedikit yoghurt ditaruh Vernon dalam satu wadah. Kini membuat Savana melirik. Meneliti aroma asing yang tercium kuat, menekan-nekan ujung sendok di tangannya. "Aku tidak selera. Antar aku pulang saja, ya!" pinta Savana memelas. Mendorong piring ke tengah. Vernon terdiam, melirik. Langsung menghentikan aktivitas. "Pulang? Ini hampir tengah malam!" celetuk Vernon. Meneliti jam yang tergantung pada tembok besar yang ada di hadapannya. Savana meneguk ludah. Mendekatkan diri dan memeluk tubuh Vernon yang duduk tanpa atasan. Seperti biasa. Manja. "Aku mau pulang," timpal Savana. Menusuk-nusuk ujung jari ke pusar pria tersebut. Vernon tersenyum. Balas memeluk Savana dan mengecup puncak kepala wanitanya. Lembut. Penuh cinta. "Aku berpakaian dulu!" b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN