Tertunduk. Lesu. Lemas tanpa upaya. Savana terdiam. Belum mengatakan sepatah kata pun. Berkali-kali seseorang menegurnya. Berusaha menghibur. Namun, sama. Ia tetap bungkam. Memilih mengusap ring diamond blue di jari manisnya. Hadiah yang sempat diberikan Vernon sebelum pria itu tertusuk. "Jika kau mati, aku tidak tahu, bagaimana caranya untuk melanjutkan hidup, Vernon!" Savana berbisik pelan sembari menggigit bibir bawahnya, kuat. Menekan cincinnya ke dalam. Menggenggam rapat. "Please! Aku akan menerima lamaranmu. I promise!" Savana meneguk ludah. Memeluk diri. Menghirup aroma parfum dari leather jacket milik Vernon. Lantas, terisak. Parau. "Savana." Maxent mendekat cepat. Mengunci pergerakan wanita itu dan memeluk rapat. "Dad. Please! Pastikan Vernon selamat," pinta Savana. Menatap den