Suara dentingan di hapeku mulai rame karena grup mulai aktif. Aku masih dalam perjalanan ke Plaza Senayan yang lumayan macet karena jam pulang kerja. Ternyata Dudi sudah tiba lebih dulu karena dia tadi sedang ada keperluan di Polda, sedangkan aku masih di Jakarta Pusat. Dasar si Dudi yang malas mencari tempat di dalam, dia lebih memilih nongkrong di Starbucks.Akhirnya memang aku jadi orang terakhir yang tiba di PS. Mas Misno yang hanya mengedropku di PS aku suruh pulang karena aku akan pulang diantar Dudi nanti. Tampak Dudi melambaikan tangan ketika melihat aku masuk ke dalam Starbucks, aku langsung menuju meja mereka karena minumanku sudah dibelikan Erin. "Lo nggak kayak orang kantoran Na,' sapa Ary ketika aku baru saja duduk disebelahnya. "Jadi gue kayak apa? Orang jadi - jadian?" "O