"Eh, udah datang ..." Dudi menyapa seseorang dibelakangku sampai - sampai aku harus menoleh ke belakang. Ternyata mas Dana sudah datang dan berdiri di belakangku masih dengan pakaian kerjanya dan lengan sudah digulung sampai siku. . "Eh, kok nggak bilang udah nyampe sih?" "Kan tadi udah bilang 15 menit." "Mas nggak pesan minum?" "Nggak deh, abis meeting tadi udah minum kopi." jawab mas Dana dan langsung mengambil duduk disebelahku tepat berhadapan dengan Dudi. Aku melihat sikap Erin langsung berubah diam, tidak berminat menegur kakak sepupunya sepertinya. "Lagi sakit gigi Rin?" tanya mas Dana. "Hmm." jawabnya sambil melihat - lihat hapenya. "Apa khabar mas Dana?" tanya Ary menyapa mas Dana untuk menghilangkan suasana canggung yang diciptakan Erin barusan. "Baik." "Baru dari kan