Sudah dua hari sejak peristiwa di McD malam itu aku tidak bertemu Justin. Dia sempat menelponku kemarin pagi sebelum ke Rumah Sakit, dia bilang kami berdua butuh waktu untuk memikirkan permasalahan yang ada sekarang. Aku sebenarnya tidak mau begini, yang ku mau adalah duduk dan diskusikan sampai tuntas supaya hatiku tenang, cuma aku kan tidak bisa memaksakan kehendak begitu saja ... jadi aku memilih mengiyakan saja maunya. Aku mencoba flashback ke pembicaraan malam itu, mencoba menganalisa kira - kira apa yang bisa dipakai menjadi panduan mencari jalan keluarnya, tapi kok malah semakin sulit. Aku sangat tahu Justin sangat mencintai profesinya sebagai Dokter, dan dia juga termasuk Dokter favorit di Rumah Sakit itu, sebagai Dokter setahuku memang dia tidak akan bisa berkarir di Indonesia, b