Emran yang pulang menaiki taksi itu langsung menuju ke hotel dengan pikiran yang tidak tenang, dia sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi, tapi tetap saja hatinya gundah. Tadi awalnya Dia sangat percaya diri melihat sambutan orang tua Ary, tapi setelah mengetahui statusnya yang pernah bercerai dan memiliki anak langsung terlihat perubahan wajah mamanya Ary. Sepertinya dia tidak bisa menyembunyikan apa yang ada di hatinya. Beda lagi dengan papanya yang tampak lebih tenang, walau tidak bisa ditebak arahnya kemana, setujukah atau sama saja dengan istrinya? Helaan nafasnya mungkin akan terdengar andai saja dia duduk dekat supir taksi, untung dia memilih duduk dibelakang. Sesampainya di kamar hotel Emran langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Pikirannya menerawang mengingat bagai