Kami berakhir di coffee shop dilingkungan apartemenku. Drama sudah usai, perasaan mulai membaik setelah meluapkan semua emosi tadi. Kini kami duduk berhadapan dan saling bertatapan. "Aku sampai perlu cuti ke LA menemui Luke sahabatku untuk minta pendapatnya tentang masalah ini, maaf tidak memberitahumu saat itu, aku sangat kacau rasanya." ucap Justin. "Mengapa tidak membahasnya langsung denganku?" "Aku butuh pihak yang netral untuk mendapatkan jawaban yang tidak egois. Kalo kita membahasnya dalam keadaan egois, tidak akan ada jalan keluarnya." jelasnya pelan. " Maaf kalo aku tidak bisa ikut denganmu ke Indonesia ... ini yang terberat untukku." ucapnya lagi. "Aku tahu, ternyata urusan pindah negara tidak semudah yang kita perkirakan, maafkan juga aku kalau dulu dengan seenaknya menamb